Kamis, 24 Januari 2008
70.000 orang akan masuk surga tanpa hisab
Dari Imran bin Hushain ra, Rasulullah SAW brsabda: " ada 70.000 orang dari umatku yang masuk surga tanpa hisab". Para sahabat bertanya, siapakah mereka ya rasulullah..?? Rasulullah SAW bersabda:" mereka adalah orang yang tidak beristirqa' (meminta pengobatan dengan cara jampi-jampi), tidak bertathayyur (tidak menggantungkan nasib kepada terbangnya burung),tidak melakukan pengobatan dengan cara membakar bagian yang sakit dengan besi panas membara dan orang-rang yang bertawakal kepada Rabb mereka (Muslim).
posted by Fadli @ 22.49   0 comments
Senin, 07 Januari 2008
Doa (lanjutan-3) - Usaha agar doa dikabulan
VI. Yang Menyebabkan Dikabulkannya Do’a

Beberapa langkah yang diajarkan oleh Allah, Rasulullah dan para salafushalih agar kita bisa berdoa dengan baik, antara lain :
1. pilihlah waktu-waktu yang tepat untuk berdo’a diantaranya hari Arafah, sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, hari Jum’at, sepertiga malam terakhir, waktu sahur, sesudah wudlu, antara adzan dan iqomat, setiap selesai shalat fardhu dan lain-lain.
2. manfa’atkan keberadaan diri kita untuk meraih kesempatan berdo’a
Rasulullah menjelaskan, diantara do’a yang mustajab (dikabulkan) adalah do’a orang tua untuk anaknya, do’a anak yang berbakti dengan baik kepada orang tuanya dan do’a seorang muslim untuk saudaranya yang muslim, tanpa diketahui oleh saudara yang dido’akannya.
3. mulailah berdo’a dengan memperbanyak puji-pujian kepada Allah
4. mengangkat kedua tangan
5. jangan mengeraskan suara
6. sebelum berdo’a, ucapkan istighfar dan mohon ampunan kepada Allah atas seluruh kesalahan dan dosa yang kita lakukan
7. konsentrasi dan khusyu’
8. hindari berdo’a untuk keburukan
9. tidak tergesa-gesa agar do’a dikabulkan
10. berdoalah kepada Allah dalam segala kondisi dan keadaan

Selain semua itu, tentu yang terpenting adalah keikhlasan dan kebersihan hati kita. Murnikan harapan dan keinginan dalam berdo’a untuk kebaikan mencapai keridloan Allah. Ingatlah, kehadiran kita di muka bumi ini mengemban amanah sebagai hamba yang beribadah kepada Allah (‘abid) dan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kebenaran (khalifah).

sumber portal divre III
posted by Fadli @ 18.53   0 comments
Doa (lanjutan-2) - Kekeliruan doa
V. Kekeliruan Dalam Berdo’a

Berkenaan dengan do’a, tercatat dalam sejarah sahabat, sebuah dialog yang sangat berkesan antara Saad bin Abi Waqash dengan Rasulullah Saw., Saad merasakan kekhawatiran yang luar biasa dan senantiasa dirundung gelisah dan gundah gulana karena ia merasa telah lama bermunajat kepada Allah tapi apa yang ia inginkan belum kunjung dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan berat hati Saad melaporkan kondisinya kepada Rasulullah seraya berkata :”Ya, Rasulullah aku telah berdo’a, tapi tak kunjung dikabulkan juga. Adakah sesuatu yang salah ?” Rasulullah pun menjawab, Hai Saad, hindarkanlah makanan haram. Ketahuilah, setiap perut yang diisi dengan sesuatu yang haram, sekalipun hanya sesuap nasi , maka doanya ditolak selama 40 hari.”

Perhatikanlah sebuah kisah yang cukup populer mengenai seorang salafushalih bernama Ibrahim bin Adham. Suatu ketika ia berjalan di tengah pasar kota Basrah, Irak. Melihat ulama besar kharismatik yang langka itu, penduduk Basrah tidak menyia-nyiakan kesempatan baik itu untuk bertanya. Ketika itu masyarakat Basrah sedang dilanda kemelut sosial yang sangat melelahkan dan solusi tak kunjung ditemukan , bahkan do’a pun terasa tidak memperbaiki keadaan. Penduduk Basrah pun bertanya : wahai Abu Ishak (panggilan akrab Ibrahim Bin Adham), Allah berfirman dalam Al Qur’an agar kami berdo’a kepada-Nya dan berjanji akan mengkabulkan semua do’a kami. Kami warga Basrah sudah bertahun-tahun memanjatkan do’a, tetapi kenapa do’a kami tak dikabulkan ?. Ibrahim bin Adham menjawab, “Wahai penduduk Basrah, hati kalian telah mati dalam sepuluh perkara, bagaimana mungkin do’a kalian akan dikabulkan Allah !. Terakhir, ia mengatakan : “Wahai penduduuk Basrah, ingatlah sabda Nabi saw : “Berdo’alah kepada Allah, tetapi kalian harus yakin akan dikabulkan . Hanya saja kalian harus tahu bahwa Allah tidak berkenan mengabulkan do’a dari hati yang lalai dan main-main”.

Sepuluh perkara yang mengakibatkan do’a kita tertolak adalah :
1. mengakui kekuasaan Allah, tetapi tidak memenuhi hak-hak-Nya
2. setiap hari membaca Al Qur’an, tetapi tidak mengamalkan isinya
3. setiap hari mengaku cinta Rasul saw, tetapi pola hidup dan sunah-sunahnya ditinggalkan
4. membaca ta’awudz (berlindung kepada Allah) dari setan yang kita sebut-sebut sebagai musuh, tetapi setiap hari pula kita memberi makan dan dan mengikuti langkahnya.
5. kita selalu menyatakan ingin masuk surga, tetapi perbuatan kita justru bertentangan dengan keinginan itu
6. Kita menyatakan takut masuk neraka, tetapi kita terus menerus mencampakkan diri kita sendiri ke dalam neraka
7. kita mengakui bahwa maut adalah keniscayaan, tetapi kita tidak pernah mempersiapkan diri untuk menghadapinya
8. kita sibuk mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi terhadap kesalahan diri kita sendiri tidak mampu melihatnya
9. setiap saat kita meni’mati karunia Allah, tetapi kita selalu lupa bahkan berusaha melupakan diri kita sendiri untuk mensyukurinya
10. kita sering mengantarkan dan mengubur jenazah saudara kita, tetapi kita tidak pernah mengambil pelajaran dari peristiwa itu.

sumber portal divre III
posted by Fadli @ 18.48   0 comments
Doa (lanjutan-1)
III. Adab dan Kesopanan dalam Berdo’a

Berdo’a merupakan bentuk komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Khaliq (pencipta) nya . Komunikasi/hubungan yang terjadi ini melibatkan seluruh aspek yang meliputi hati,fikiran dan perasaan. Untuk terwujudnya hubungan tersebut maka perlu diperhatikan hal-hal seperti :

1. Merendahkan diri di hadapan Yang Maha Tinggi ( 7 : 55,56 )

"Berdoalah kepada Tuhan kamu dengan merendah diri dan (dengan suara) yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas. (7:55)
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut ( tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang berbuat baik “ (Al- A’raf /7: 56)

2. Penuh rasa takut dan harapan ( 32 : 16 )
“Lambung Mereka jauh dari tempat tidurnya , sedang mereka sentiasa berdoa kepada Tuhan mereka dengan perasaan takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka.” (As Sajdah/32 : 16)

3. Merendahkan suara sesuai keperluan ( 20 : 7 ) ( 7 : 205 )
“Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, sesungguhnya Dia mengetahui segala rahasia dan yang lebih tersembunyi..” (QS. Taha/20 : 7)

4. Menghayati makna,maksud dan tujuan do’a ( Hud/ 11 : 46 )

”Allah berfirman: "Wahai Nuh! Sesungguhnya anakmu itu bukanlah termasuki keluargamu ( yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya ( perbuatan-perbuatannya) perbuatan yang tidak baik, maka janganlah engkau memohon kepadaKu sesuatu yang engkau tidak mengetahui ( hakekatnya). Sesungguhnya aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan. (QS. Hud :46)

5. Memohon dengan asmul husna ( 7 : 180 )

“Dan hanya milik Allahlah nama-nama yang baik (yang mulia), maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut nama-nama itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti Mereka akan mendapat balasan atas apa yang mereka telah kerjakan.” (QS. Al A’raf/7 : 180)

6. Berbaik sangka kepada Allah dan penuh harap akan dikabulkan do’a ( 40: 60 )

“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepadaKu niscaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”
(QS. Ghaafir /40: 60)

7. Diakhiri/ditutup dengan hamdalah ( QS.Yunus/10 : 10 )

“Doa mereka di dalamnya adalah : Mahasuci engkau YaTuhan Kami , dan salam penghormatan mereka adalah : Salam, dan penutup do’a mereka ialah : Alhamdulillahirobbil Aalamiin(Segala Puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”
(QS. Yunus : 10)

IV. Tata Cara/kaifiyat Berdo’a
1. Waktu yang tepat ( 76 : 25 - 26 )

“Dan sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang” ( 76 : 25).
“Dan pada sebagian daari malam, maka sujudlah kepada-NYa dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari ( 76 : 26)

2. Khusyu

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka kaku hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik”. (QS. Al-Hadid/57:16)

3. Tidak tergesa – gesa ( 17 : 11 )
“Dan manusia berdo’a untuk kejahatan sebagaimana ia berdo’a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al Isra’/17 : 11)

(Bahan Pengajian : Syaiful Islam, LC.,MAg)

sumber portal divre III
posted by Fadli @ 18.37   0 comments
Doa dalam Al Quran
Muqadimah
Manusia diciptakan Allah dalam keadaan lemah, bila diberi kenikmatan suka lupa kepada yang memberi nikmat, dan apabila ditimpa kepahitan suka gelisah, kecuali orang-orang yang mendapat pertolongan dan rahmat-Nya. Hanya atas pertolongan-Nya seorang hamba dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Untuk mendapat pertolongan-Nya manusia diperintah untuk selalu memohon atau berdo’a kepada-Nya. Al-Qur’an yang merupakan pedoman hidup muslim penuh dengan do’a yang sangat mendalam maknanya serta mencakup seluruh keperluan manusia.

I. Definisi & Urgensi Do’a
Kata Do’a diambil dari kata kerja bahasa arab : Da’aa - Yad’uu yang berarti memohon ( Al-Baqarah/2 : 186) , Beribadah (Al-A’raf/ 7 : 194)

“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku maka ( jawablah) bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahKu dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar mereka berada dalam kebenaran”. ( Al-Baqarah/2:186)

“Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah adalah makhluk ( yang lemah ) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu jika kamu memang orang-orang yang benar.” (Al A’raf /7: 194)

Berdo’a dalam ajaran Islam merupakan salah satu tanda bukti penghambaan seseorang kepada Allah SWT. Semakin banyak berdo’a semakin membuktikan kerendahan diri dihadapan-Nya, dan orang yang jarang berdo’a berarti dia kurang menyadari akan kerendahannya di hadapan Dzat yang Maha Tinggi, Allah SWT.

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu yaitu Al-Qur’an dan dirikanlah Shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah ( shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain) dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Al- Ankabut/29 : 45)

"Kemudian apabila kamu telah selesai mengerjakan sholat, maka hendaklah kamu menyebut dan mengingat Allah sewaktu kamu berdiri atau duduk, dan sewaktu kamu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa tenteram (berada dalam keadaan aman) maka dirikanlah sholat itu (dengan sempurna sebagaimana biasa). Sesungguhnya sholat itu adalah satu ketetapan yang diwajibkan atas orang-orang yang beriman, yang tertentu waktunya". (An Nisa’/4 : 103)

II. Do’a Dalam Al Qur’an

1. Do’a agar amal diterima Allah SWT ( 2 : 127 ) ( 2 : 128 )

"Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim bersama-sama Nabi Ismail meninggikan ( membina) dasar-dasar Baitullah ( seraya berdo’a ) : Ya Tuhan kami terimalah dari kami ( amalan kami) sesungguhnya Engkaulah yang maha mendengar lagi maha mengetahui.” (2 : 127).
"Wahai Tuhan kami! Jadikanlah kami berdua: orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan jadikanlah diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada engkau dan tunjukanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Baqoroh/2 : 128)

Doa Nabi Ibrahim : Do’a agar diberi hikmah dan digolongkan kepada orang –orang yang shaleh ( QS. Asy Syuara’/26 : 83 – 87

“Ibrahim berdo’a : "Wahai Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah, dan masukanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shaleh (83)
"Dan jadikanlah Aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian” (84)
"Dan jadikanlah aku termasuk orang-oran gyang mempusakai surga yang penuh kenikmatan (85)
"Dan ampunilah bapakku, kerena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat (86);
"Dan janganlah engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.” (QS. Asy Syu’ara : 87)

2. Do’a Nabi Sulaiman : Do’a agar diberi ilham untuk bersyukur dan beramal shaleh ( An-Naml/27 : 19 )

“Maka tersenyumlah Nabi Sulaiman mendengar kata-kata semut itu, dan berdoa dengan berkata:" Wahai Tuhanku, ilhamkanlah kepadaku supaya tetap bersyukur akan nikmatMu yang Engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku, dan supaya aku tetap mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku - dengan limpah rahmatMu - dalam kumpulan hamba-hambaMu yang soleh". (QS. An Naml/27 : 19)

(Bahan Pengajian : Syaiful Islam)

sumber portal divre III
posted by Fadli @ 18.33   0 comments
Selasa, 01 Januari 2008
Nasehat Al Gamah : 5 cara pilih sahabat
Nasehat yang boleh diikuti dalam
membina persahabatan ialah sebagaimana
pesanan al-Qamah (seorang sahabat
Rasulullah saw) kepada anaknya:

Pertama, pilihlah sahabat yang suka
melindungi sahabatnya, dia adalah
hiasan diri kita dan jika kita dalam
kekurangan nafkah, dia suka mencukupi
keperluan.

Kedua, pilihlah seorang sahabat yang
apabila engkau menghulurkan tangan
untuk memberikan jasa baik atau
bantuanmu, dia suka menerima dengan
rasa terharu, jikalau ia melihat
kebaikan yang ada pada dirimu, dia
suka menghitung-hitungkan
(menyebutnya).

Ketiga, pilihlah seorang sahabat yang
apabila engkau menghulurkan tangan
untuk memberikan jasa baik atau
bantuanmu, ia suka menerima dengan
rasa terharu dan dianggap sangat
berguna, dan jika ia mengetahui
mengenai keburukan dirimu ia suka
menutupinya.

Keempat, pilihlah sahabat yang jikalau
engkau meminta sesuatu daripadanya,
pasti ia memberi, jikalau engkau diam,
dia mula menyapamu dulu dan jika ada
sesuatu kesukaran dan kesedihan yang
menimpa dirimu, dia suka membantu dan
meringankanmu serta menghiburkanmu.

Kelima, sahabat yang jikalau engkau
berkata, ia suka membenarkan ucapan
dan bukan selalu mempercayainya saja.
Jikalau engkau mengemukakan sesuatu
persoalan yang berat dia suka
mengusahakannya dan jika engkau
berselisih dengannya, dia suka
mengalah untuk kepentinganmu.

Dalam memilih sahabat kita hendaklah
memilih sahabat yang baik agar segala
matlamat dan hasrat untuk
memperjuangkan Islam dapat
dilaksanakan bersama-sama sahabat yang
mulia.

Sucikanlah 4 hal dengan 4
perkara : "Wajahmu dengan linangan air
mata keinsafan, Lidahmu basah dengan
berzikir kepada Penciptamu, Hatimu
takut dan gementar kepada kehebatan
Rabbmu, ..dan dosa-dosa yang silam di
sulami dengan taubat kepada Dzat yang
Memiliki mu."



copas dari seorang teman.
posted by Fadli @ 00.19   0 comments

Pasang radiobox ini!

Keluarkan radiobox (pop up)

.....
Foto Saya
Nama:
Lokasi: batam, kep.riau, Indonesia
Udah Lewat
Arsip
motto
bacalah...bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu...
Surat ALi Imran ayat 191
"mereka yang senantiasa mengingat Allah dalam waktu berdiri,waktu duduk dan waktu berbaring dan mereka senantiasa memikirkan tentang kejadian langit dan bumi, seraya mereka berkata :Wahai Tuhan kami,tidak engkau jadikan semua ini dengan sia-sia.Maha suci Engkau, maka jauhkanlah kami dari azab api neraka"
dunia

ketika hari mulai gelap...kelamlah semua pandangan...sirna sudah rasa yang ada...tinggallah raga diam terpaku...menunggu waktu berlalu...kan kah ada asa tersisa...untuk esok hari...jika sang surya menghadirkan diri...

Links
Template by
Free Blogger Templates